Staf MU Nilai Sesko Lebih Hebat dari Hojlund. Di tengah persiapan Manchester United menghadapi Brighton & Hove Albion di Old Trafford akhir pekan ini, sorotan internal klub kini tertuju pada perbandingan dua penyerang muda mereka. Staf pelatih Ruben Amorim dilaporkan menilai Benjamin Sesko sebagai peningkatan signifikan dibandingkan Rasmus Hojlund, meski penyerang Denmark itu sedang on fire selama peminjaman di Napoli. Sesko, yang direkrut dari RB Leipzig seharga 66 juta poundsterling pada Agustus lalu, mulai tunjukkan tanda-tanda adaptasi dengan dua gol dalam sembilan laga awal musim. Sementara itu, Hojlund—yang pindah ke Napoli dengan status pinjaman satu musim—sudah cetak empat gol dalam enam pertandingan, termasuk brace krusial saat tim Italia kalahkan Sporting Lisbon 2-1. Ungkapan staf United ini bocor melalui laporan media pada 23 Oktober, di mana mereka tekankan kesadaran, kemampuan merebut bola, dan distribusi Sesko yang lebih matang. Amorim, yang baru tiga bulan pegang kendali, puji keduanya tapi akui prioritas skuad adalah integrasi talenta baru. Dengan United tempati posisi keenam klasemen Premier League berkat dua kemenangan beruntun, perdebatan ini jadi bumbu menarik di balik layar—apakah Sesko benar-benar jawaban jangka panjang untuk lini depan Setan Merah? BERITA BASKET
Karier dan Performa Sesko di United: Staf MU Nilai Sesko Lebih Hebat dari Hojlund
Benjamin Sesko, striker Slovenia berusia 22 tahun, gabung Manchester United sebagai pengganti potensial Hojlund yang dianggap kurang siap pimpin serangan utama. Di RB Leipzig musim lalu, ia cetak 13 gol dan lima assist di Bundesliga, plus empat gol dari delapan laga Liga Champions—performa yang bikin staf United yakin ia bisa adaptasi cepat ke intensitas Inggris. Awal musim ini tak mulus: Sesko kesulitan finis, hanya cetak satu gol di kekalahan 3-1 dari Brentford dan satu lagi saat menang 2-0 atas Sunderland sebelum jeda internasional. Namun, Amorim dan timnya puji aspek lain: kemampuan ia menang duel udara 65 persen dan distribusi bola yang akurat 82 persen, jauh lebih baik dari rata-rata penyerang liga. “Ia paham posisi, bukan cuma tunggu umpan—ia ciptakan ruang sendiri,” kata salah satu pelatih dalam catatan internal. Ini kontras dengan musim lalu di Leipzig, di mana ia sering isolasi di kotak penalti. Di United, formasi 3-4-3 Amorim beri ia peran lebih fleksibel, main sebagai false nine atau target man. Dua gol awalnya jadi modal, meski pelatih tekankan butuh konsistensi. Staf lihat ia sebagai versi lengkap: tak hanya finisher, tapi pembangun serangan, mirip bagaimana ia bantu Slovenia lolos Euro 2024 dengan tiga gol kualifikasi.
Prestasi Hojlund Selama Pinjaman di Napoli: Staf MU Nilai Sesko Lebih Hebat dari Hojlund
Rasmus Hojlund, yang pindah ke Napoli pada akhir Agustus dengan opsi beli permanen, justru bangkit di Serie A—liga yang ia kenal dari masa Atalanta. Penyerang Denmark 22 tahun ini cetak empat gol dalam enam laga, termasuk dua saat Napoli kalahkan Sporting Lisbon 2-1 di pekan pembuka, plus gol pembuka dalam kemenangan 3-0 atas Venezia. Di United musim lalu, ia hanya kontribusi 10 gol dari 52 laga semua kompetisi—sembilan di antaranya dari Europa League—dan sering dikritik karena off-the-ball movement yang lemah. “Ia haus gol, tapi butuh waktu adaptasi,” kata Amorim sebelum kepergiannya. Di Napoli, Hojlund langsung jadi starter utama di bawah Antonio Conte, manfaatkan chemistry dengan Khvicha Kvaratskhelia yang beri assist krusial. Ia menang 58 persen duel udara dan ciptakan tiga big chance, angka impresif untuk pinjaman awal. Meski begitu, staf United anggap ini tak ubah penilaian: Hojlund dianggap kurang matang dalam distribusi (akurasi umpan 72 persen) dan sering kehilangan bola di build-up. Kontraknya hingga 2030, tapi opsi Napoli buat masa depannya terbuka—ia sendiri klaim “merasa lebih baik dari Sesko” di sesi latihan terakhir, tapi Amorim pilih fokus skuad saat ini. Prestasi ini beri Hojlund nilai jual lebih tinggi, tapi United tak ragu lepasnya untuk beri ruang Sesko berkembang.
Perbandingan Kualitas dan Pandangan Staf
Staf pelatih Manchester United, termasuk asisten Amorim seperti Adel Taarabt, tekankan perbedaan mendasar antara Sesko dan Hojlund: yang pertama lebih komplet secara taktis. Sesko punya visi umpan lebih baik—lima assist Bundesliga musim lalu kontras empat Hojlund di semua kompetisi—dan kemampuan merebut bola di lini tengah, yang bantu transisi cepat ala Amorim. “Ia upgrade nyata; Hojlund bagus finis, tapi Sesko paham permainan keseluruhan,” kata sumber internal. Ini sejalan dengan data: Sesko menang 12 duel per laga di Leipzig, sementara Hojlund 9,5 di United. Off-the-ball Hojlund sering jadi sorotan negatif—ia lewatkan 15 peluang bersih musim lalu—sementara Sesko lebih sabar, tunggu momen tepat. Amorim puji keduanya di konferensi pers: “Rasmus beri dampak di Napoli, tapi Benjamin cocok filosofi kami.” Namun, staf anggap Hojlund terlalu bergantung serangan balik, kurang fleksibel di possession tinggi United (rata-rata 58 persen). Sesko, dengan pengalaman UCL lebih banyak (12 gol total), diharap isi kekosongan itu. Pandangan ini muncul pasca evaluasi September, di mana Amorim putuskan pinjamkan Hojlund untuk beri pengalaman, bukan karena kurang percaya—tapi prioritas skuad muda seperti Kobbie Mainoo butuh finisher matang.
Kesimpulan
Pandangan staf Manchester United bahwa Benjamin Sesko lebih hebat dari Rasmus Hojlund jadi perdebatan menarik di tengah musim 2025/2026 yang baru berjalan. Dengan Sesko mulai adaptasi dan Hojlund bersinar di Napoli, keduanya tunjukkan potensi besar—tapi staf yakin Slovenia itu jawaban jangka panjang untuk lini depan Setan Merah. Amorim punya tugas berat: integrasikan talenta baru tanpa rusak chemistry tim yang baru bangkit dua kemenangan beruntun. Apa pun hasil laga lawan Brighton, ini ingatkan bahwa sepak bola klub raksasa seperti United lahir dari keputusan pintar di belakang layar. Bagi penggemar, harapannya sederhana: siapa pun, asal gol mengalir dan trofi datang—musim ini masih panjang, dan cerita penyerang muda ini baru dimulai.