Alasan Utama Chelsea Tidak Berhasil Amankan Donnarumma. Chelsea kembali jadi perbincangan di Premier League musim 2025/26, tapi kali ini bukan soal trofi, melainkan kegagalan mereka mengamankan Gianluigi Donnarumma, kiper top Paris Saint-Germain. Di bursa transfer musim panas 2025, The Blues berusaha keras boyong penjaga gawang Italia itu untuk gantikan Robert Sanchez yang inkonsisten. Namun, meski negosiasi sempat panas, Chelsea pulang dengan tangan kosong. Dengan kontrak Donnarumma di PSG tinggal setahun per 27 September 2025, apa yang bikin transfer ini gagal? Kita kupas profil kiper ini, kehebatannya, dan alasan utama Chelsea gagal, langsung ke intinya. BERITA BOLA
Profil Kiper Hebat Donnarumma: Alasan Utama Chelsea Tidak Berhasil Amankan Donnarumma
Gianluigi Donnarumma, lahir 25 Februari 1999 di Castellammare di Stabia, Italia, adalah kiper yang sudah jadi legenda di usia muda. Memulai karir di akademi AC Milan, ia debut senior pada 2015 di usia 16 tahun—rekor termuda di Serie A. Bersama Milan, ia main 251 laga, kebobolan rata-rata 0,9 gol per laga, dan bantu tim juara Serie A 2021/22. Pada 2021, ia pindah gratis ke PSG setelah kontraknya habis, tolak tawaran Juventus dan Real Madrid. Di PSG, per September 2025, ia main 121 laga, raih tiga gelar Ligue 1, dan catat 42 clean sheet.
Donnarumma juga bintang timnas Italia, debut 2016 di usia 17 tahun, dan jadi pahlawan Euro 2020 dengan dua penyelamatan penalti di final lawan Inggris. Tinggi 196 cm, ia punya refleks cepat dan kemampuan memimpin pertahanan. Musim ini, ia tetap jadi andalan PSG di bawah Luis Enrique, dengan 4 clean sheet dari 6 laga Ligue 1. Di usia 26, dengan kontrak tinggal setahun, Donnarumma jadi incaran banyak klub, tapi harga dan ekspektasinya tinggi.
Sehebat Apa Pemain Donnarumma
Donnarumma bukan kiper biasa. Refleksnya luar biasa—ia punya save percentage 78% di Ligue 1 2024/25, tertinggi di antara kiper top Eropa. Ia juga jago distribusi bola, dengan akurasi passing 85%, bikin PSG bisa bangun serangan dari belakang. Kemampuan duel udaranya kuat, menang 92% duel aerial di kotak penalti, dan ia sering selamatkan tim di momen krusial—contohnya penalti di final Euro 2020. Di PSG, ia atur pertahanan dengan vokal, bantu bek seperti Marquinhos dan Presnel Kimpembe tampil solid.
Statistiknya di PSG musim ini: kebobolan rata-rata 0,7 gol per laga, lebih baik dari Alisson Becker (0,9) dan Ederson (1,0). Ia juga punya pengalaman besar: 121 laga di PSG, 251 di Milan, dan 60 caps untuk Italia. Donnarumma bukan cuma kiper, tapi pemimpin yang ubah dinamika tim. Namun, gaji £200.000/minggu dan harga transfer £50 juta bikin ia jadi target sulit, apalagi dengan kontrak yang bikin PSG berhati-hati melepasnya.
Alasan Utama Chelsea Tidak Bisa Mendatangkan Pemain Tersebut
Chelsea mengejar Donnarumma untuk benahi lini belakang, karena Robert Sanchez kebobolan 1,4 gol per laga di Premier League 2024/25. Tapi, ada tiga alasan utama kegagalan ini. Pertama, kendala finansial. PSG minta £50 juta, tapi Chelsea, terikat aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR), ragu keluarkan dana besar setelah habiskan £200 juta untuk Pedro Neto dan Joao Felix. Gaji Donnarumma (£200.000/minggu) juga terlalu tinggi, apalagi dengan kiper lain seperti Djordje Petrovic dan Kepa Arrizabalaga (pinjaman dari Real Madrid) masih di skuad.
Kedua, Donnarumma tak yakin dengan proyek Chelsea. Ia bilang pasca-laga PSG vs Monaco, “Saya bahagia di Paris, fokus ke trofi.” Chelsea, di bawah Enzo Maresca, masih goyah—peringkat 6 per 27 September 2025—dan kurang meyakinkan dibandingkan klub seperti Juventus atau Bayern Munich. Ketiga, prioritas Maresca salah sasaran. Alih-alih kiper, ia pilih rekrut gelandang muda dari RB Leipzig untuk perkuat lini tengah, anggap Sanchez masih cukup untuk jangka pendek. PSG juga masih nego kontrak baru dengan Donnarumma, bikin transfer makin sulit.
Kesimpulan: Alasan Utama Chelsea Tidak Berhasil Amankan Donnarumma
Kegagalan Chelsea amankan Gianluigi Donnarumma di musim panas 2025 bikin fans kecewa, tapi masuk akal. Donnarumma, dengan refleks, distribusi, dan pengalaman kelas dunia, adalah kiper impian, tapi kendala finansial, keraguan sang pemain, dan prioritas Maresca yang meleset jadi penghalang. Dengan kontraknya di PSG habis pada Juni 2026, Chelsea mungkin punya peluang lagi di masa depan, tapi untuk sekarang, Juventus jadi favorit dapatkannya. Chelsea harus fokus benahi performa Sanchez dan kejar konsistensi. Donnarumma tetap jadi mimpi besar, tapi di sepak bola, peluang selalu ada di tikungan berikutnya!