Tanggapan Bellingham Usai Dirinya Tidak Masuk Skuad Inggris. Jude Bellingham, gelandang bintang Real Madrid berusia 22 tahun, kembali jadi sorotan setelah tidak masuk skuad timnas Inggris untuk laga Nations League kontra Wales dan Latvia akhir pekan ini. Keputusan Thomas Tuchel ini mengejutkan, mengingat Bellingham baru pulih dari operasi bahu dan sudah mulai main reguler di klub. Namun, Bellingham tampil dewasa dalam tanggapannya: melalui Instagram Stories, ia tulis, “Senang lihat tim, tapi ingin banget di sana. Fokus pulih dulu.” Pernyataan ini, yang diikuti obrolan telepon dengan Tuchel, tunjukkan semangat positif meski kekecewaan terasa. Di tengah start solid Inggris di bawah pelatih Jerman itu, absennya Bellingham ini picu diskusi luas soal seleksi skuad. Apakah ini langkah bijak untuk jaga ritme, atau sinyal kompetisi ketat? Mari kita bedah tanggapan Bellingham dan konteksnya. BERITA BOLA
Alasan Omission dan Respons Awal Bellingham: Tanggapan Bellingham Usai Dirinya Tidak Masuk Skuad Inggris
Tuchel tak buang waktu jelaskan keputusannya saat konferensi pers 3 Oktober 2025. “Jude butuh rhythm lebih dulu setelah operasi bahu,” tegasnya, soroti keterbatasan menit bermain Bellingham di Madrid—hanya empat penampilan, satu starter, dalam dua minggu terakhir. Bellingham absen hampir dua bulan pasca-FIFA Club World Cup, dan meski sudah cetak gol kontra Villarreal, Tuchel nilai ia belum capai puncak kondisi untuk jadwal internasional yang padat. Ini bukan masalah pribadi—Tuchel sebut mereka sudah telepon, dan Bellingham “ingin banget dipanggil,” tapi prioritas tim adalah bangun skuad stabil yang baru saja hancurkan Serbia 5-0 bulan lalu.
Respons Bellingham langsung dan jujur. Postingan Instagram-nya singkat tapi emosional: “Senang lihat tim, tapi ingin banget di sana. Fokus pulih dulu.” Ia tak keluhkan keputusan Tuchel, malah tunjukkan dukungan ke skuad—lengkap dengan emoji jempol untuk rekan setim seperti Harry Kane. Ini langkah dewasa dari pemain yang sudah capai 30 caps sejak debut 2021, termasuk gol krusial di Euro 2024. Bellingham akui frustrasi, tapi tekankan fokus rehabilitasi, yang selaras dengan saran Tuchel. Di Madrid, Carlo Ancelotti juga batasi menitnya, rata-rata 60 menit per laga, untuk hindari relapse cedera bahu yang kronis sejak musim lalu. Tanggapan ini redam spekulasi rift, apalagi setelah Tuchel pernah kritik “perilaku repulsive” Bellingham di lapangan Juni lalu—yang sudah direspons maaf oleh Bellingham.
Dampak Karier dan Dukungan dari Rekan Setim
Absen beruntun ini—kedua kalinya sejak Tuchel ambil alih—bisa ganggu momentum Bellingham di level internasional. Ia khawatir kalah saing dengan gelandang muda seperti Kobbie Mainoo dan Curtis Jones, yang kini dapat panggilan. Di Madrid, ia tetap starter utama dengan visi permainan tajam, tapi tanpa ritme timnas, posisinya untuk Piala Dunia 2026 bisa goyah. Tuchel sendiri beri warning: “Tak ada jaminan untuk siapa pun,” sebut kompetisi skuad ketat, dengan banyak laga tersisa sebelum turnamen. Ini jadi motivasi ekstra bagi Bellingham, yang janji tampil maksimal di klub untuk bukti siap kembali.
Dukungan datang deras dari rekan setim. Harry Kane, kapten Inggris, tweet: “Ia akan kembali lebih kuat—Jude bagian keluarga kami.” Bukayo Saka, yang kembali dari cedera, sebut Bellingham “pemain terbaik kami” di wawancara pasca-pemanggilan. Bahkan Phil Foden dan Jack Grealish, yang juga omitted, beri pesan solidaritas di grup chat skuad. Fans Three Lions campur aduk: hashtag #BringBackJude trending di X dengan 50.000 post, tapi banyak pahami keputusan Tuchel untuk jaga kedalaman. Bellingham rasakan tekanan ini sebagai bensin—ia bilang di obrolan dengan Tuchel, “Saya paham, dan akan bukti diri.” Tanggapannya ini tunjukkan mentalitas juara, mirip saat ia bangkit dari bench di Madrid musim lalu.
Strategi Tuchel dan Prospek Bellingham ke Depan
Strategi Tuchel di balik omission ini bagian dari visi bangun skuad berbasis performa terkini, bukan nama besar. Ia pilih pertahankan inti yang sukses hancurkan Serbia, beri kesempatan debutan seperti Adam Wharton. Formasi 4-2-3-1 fleksibelnya andalkan Declan Rice di tengah, dengan Bellingham’s pengganti potensial Mainoo. Tuchel lihat ini sebagai cara ciptakan kompetisi sehat, mirip sukses Jerman di bawahnya. “Pemain terbaik tak selalu bikin tim terbaik,” katanya, tekankan ritme kolektif lebih penting dari individu.
Prospek Bellingham cerah jika ia pulih cepat. Pemanggilan November hampir pasti jika main reguler di Madrid—targetnya minimal 200 menit sebelum jeda berikutnya. Di klub, ia janji naikkan intensitas, mungkin duet lebih sering dengan Vinicius Jr. untuk tambah assist. Absen ini juga beri waktu ekstra rehabilitasi, hindari risiko cedera kronis yang bisa rusak karir panjangnya. Tuchel tutup pintu terbuka: “Jude tahu apa yang harus dilakukan.” Bagi Bellingham, tanggapannya yang positif ini jadi modal mental—ia tak cuma bintang, tapi pemimpin masa depan Inggris.
Kesimpulan: Tanggapan Bellingham Usai Dirinya Tidak Masuk Skuad Inggris
Tanggapan Jude Bellingham usai tak masuk skuad Inggris penuh kedewasaan: kekecewaan diakui, tapi fokus pulih dan dukung tim jadi prioritas. Dari obrolan dengan Tuchel hingga postingan Instagram, ia tunjukkan mental juara di tengah alasan ritme pasca-cedera. Dukungan rekan setim dan strategi Tuchel perkuat narasi ini sebagai langkah sementara, bukan akhir. Bagi Three Lions, absen Bellingham uji kedalaman skuad; bagi Bellingham, ini bensin untuk bukti diri di Madrid. Laga kontra Wales nanti tanpa ia, tapi prospek November cerah—Inggris butuh Bellingham, dan ia tahu itu. Di sepak bola, ritme kembali, dan Bellingham pasti bergemuruh lagi.