Latihan Terbaik ala Karim Benzema. Pada awal Oktober 2025, Karim Benzema kembali menjadi sorotan di Liga Pro Saudi saat Al-Ittihad menang 3-1 atas Al-Nassr, dengan kontribusi assist krusial dari striker Prancis berusia 37 tahun ini. Meski sempat absen dua pekan karena cedera otot ringan, Benzema pulih cepat berkat rutinitas latihan pribadinya yang ketat. Sejak bergabung dengan Al-Ittihad pada 2023, ia tak hanya pertahankan gol-golnya—sudah 20 di musim ini—tapi juga bentuk fisik prima yang bikin fans kagum. Baru-baru ini, dalam sesi media klub, Benzema bocorkan tiga latihan favoritnya yang bantu ia jaga kecepatan, kekuatan, dan daya tahan di usia matang. Rutinitas ini gabungkan elemen cardio, strength, dan explosiveness, hasil adaptasi dari masa keemasan di Real Madrid. Bagi penggemar sepak bola atau siapa pun yang ingin bangun stamina ala pro, ini resep sederhana tapi ampuh yang bisa langsung dicoba. BERITA BOLA
Latihan 1: Cardio Intensif dengan Treadmill dan Air Bike: Latihan Terbaik ala Karim Benzema
Latihan pertama Benzema, yang ia sebut “fondasi hari-hari panjang,” adalah sesi cardio intensif untuk bakar lemak dan tingkatkan endurance. Sebagai penyerang yang butuh sprint berulang di kotak penalti, ia prioritaskan ini tiga kali seminggu, terutama pasca-recovery seperti sekarang di 2025. Rutinitas ini bantu ia capai VO2 max tinggi, rahasia di balik 90 menit penuh tanpa lelah.
Mulai dengan pemanasan ringan: Jalan kaki 5 menit di treadmill. Lalu, lanjut 20-30 menit treadmill pada kecepatan 8-12 km/jam dengan kemiringan 5-10%, simulasi tanjakan di lapangan rumput. Selanjutnya, pindah ke air bike selama 30 menit—gerakan tangan-kaki simultan ini Benzema suka karena tambah power upper body. Akhiri dengan 20 menit Versa Climber untuk climbing simulasi, dan 10 menit rowing machine untuk cool-down. Total durasi 60-80 menit, dengan istirahat pendek 30 detik antar alat.
Manfaatnya jelas: Tingkatkan heart rate hingga 80% max, bakar 500-700 kalori per sesi, dan perkuat paru-paru untuk chase bola panjang. Benzema sering tambah variasi seperti skipping 5 menit di akhir untuk koordinasi. Di gym Al-Ittihad, ia demo ini ke rekan muda seperti Abderrazak Hamdallah, bilang, “Cardio bukan hukuman, tapi investasi untuk gol di menit akhir.” Pemula bisa kurangi waktu jadi 15 menit per alat, tapi konsisten—dalam dua minggu, napas lebih ringan saat lari.
Latihan 2: Strength Training Fokus Kaki dengan Squats dan Leg Press: Latihan Terbaik ala Karim Benzema
Untuk kekuatan inti, Benzema andalkan strength training fokus kaki, yang ia lakukan empat hari seminggu dengan 4-5 set per gerakan, 8-10 repetisi berat eksplosif. Ini kunci duel udara dan tembakan kerasnya, terbukti saat ia cetak brace lawan Al-Hilal bulan lalu. Rutinitas ini adaptasi dari era Madrid, tapi disesuaikan usia untuk hindari overload.
Setup sederhana: Mulai squats barbell—pegang bar di bahu, turun hingga paha paralel lantai, dorong naik dari tumit. Lakukan 4 set 8-10 reps, beban 80-100 kg tergantung hari. Lanjut leg press: Duduk di mesin, tekan platform dengan kaki selebar bahu, 4 set 10 reps. Tambah Bulgarian split squats—satu kaki belakang di bangku, lunge maju, 3 set 8 reps per kaki—untuk keseimbangan. Akhiri calf raises 3 set 10 reps, naik tumit dengan beban dumbbell.
Keunggulannya? Bangun massa otot quadriceps dan hamstring, kurangi risiko cedera seperti yang ia alami musim panas ini, dan tingkatkan power shot hingga 20%. Benzema tekankan form sempurna: Punggung lurus, lutut tak inward. Di sesi bersama pelatih Laurent Blanc, ia gabungkan ini dengan deep hack squats untuk variasi. Bagi yang baru, mulai tanpa beban, naikkan pelan—hasilnya kaki lebih stabil, siap tekel atau pivot cepat di lapangan.
Latihan 3: Explosiveness dengan Box Jumps dan Med Ball Slams
Latihan ketiga, favorit Benzema untuk ledakan, adalah explosiveness drill seperti box jumps dan med ball slams, dua hari core work per minggu. Ini simulasi gerakan tiba-tiba saat dribel atau sundul, bantu ia tetap lincah meski 37 tahun. Di 2025, rutinitas ini bagian recovery programnya pasca-cedera, hasilkan lompatan vertikal impresif di latihan tim.
Cara kerjanya: Siapkan box 50-70 cm, lompat vertikal dari tanah, mendarat lunak, turun cepat—4 set 8-10 reps. Lanjut hurdles jump: Lompat maju-melewati rintangan rendah, 3 set 10 reps, lalu lateral untuk arah samping. Akhiri med ball slams: Pegang bola 8-10 kg, angkat overhead, lempar ke lantai keras, tangkap rebound—4 set 10 reps. Total 30-40 menit, istirahat 45 detik.
Hasilnya luar biasa: Tingkatkan fast-twitch fibers hingga 15%, perbaiki agility untuk one-on-one, dan kuatkan core anti-rotasi. Benzema kombinasikan dengan plank hold 3×30 detik untuk stabilitas. Ia bilang, “Eksplosif bikin kamu tak terduga, seperti gol voli saya dulu.” Di Al-Ittihad, ini jadi favorit tim, sering tantang sesama pemain. Atlet amatir, gunakan box rendah dulu—efeknya langsung terasa di kecepatan start.
Kesimpulan
Tiga latihan ala Karim Benzema—cardio intensif, strength kaki, dan explosiveness drill—bukti bahwa disiplin fisik bisa perpanjang karir elite. Di Oktober 2025, saat ia bantu Al-Ittihad naik peringkat, rutinitas ini inspirasi buat siapa pun yang ingin capai peak performance. Mulai integrasikan ke jadwal, dengar tubuh, dan tambah recovery seperti EMS yang Benzema pakai akhir-akhir ini. Seperti kata dia, “Tubuh kuat, gol datang sendiri.” Al-Ittihad berterima kasih, dan Anda bisa ambil manfaatnya untuk level berikutnya.