Leny Yoro Cerita Pernah Didekati Oleh Real Madrid. Pagi 8 November 2025, bek muda Manchester United Leny Yoro buka suara soal masa lalu transfernya yang penuh drama. Dalam wawancara eksklusif pasca-latihan di Carrington, pemain Prancis berusia 20 tahun itu cerita pernah didekati Real Madrid secara serius musim panas 2024, saat ia masih bintang Lille. “Mereka hubungi agen saya dua kali, tawarkan visi besar, tapi hati saya bilang lain,” ujar Yoro dengan senyum tipis. Kini, setelah debut gemilang di Old Trafford—termasuk clean sheet lawan Liverpool Oktober lalu—Yoro lagi jadi andalan Ruben Amorim. Transfernya ke United seharga 62 juta euro jadi taruhan sukses, tapi cerita Madrid ini ungkap betapa banyak pilihan yang ia tolak demi petualangan baru. Di usia muda, Yoro wakili generasi bek modern: cepat, cerdas, dan tak ragu ambil risiko. Apa yang bikin ia pilih United, dan bagaimana itu bentuk karirnya sekarang? BERITA TERKINI
Pendekatan Real Madrid: Tawaran yang Sulit Ditolak: Leny Yoro Cerita Pernah Didekati Oleh Real Madrid
Cerita dimulai Juni 2024, saat Lille hadapi tekanan finansial dan Yoro, kapten tim usia 18 tahun, jadi incaran raksasa Eropa. Real Madrid, yang baru saja angkat trofi Liga Champions, lihat ia sebagai pengganti jangka panjang Alaba yang cedera kronis. Agen Yoro terima dua panggilan langsung dari direktur olahraga Madrid—pertama via Zoom, kedua tatap muka di Spanyol. “Mereka janjikan debut reguler, kontrak enam tahun, dan peluang main di level tertinggi,” cerita Yoro. Tawaran itu termasuk gaji awal 8 juta euro per tahun, plus bonus performa yang bisa capai 12 juta.
Yoro, yang lahir di Saint-Denis dan besar di akademi Lille sejak 2017, terpesona visi Madrid: “Mereka tunjukkan video analisis saya lawan PSG, bilang saya cocok gaya Ancelotti—baca permainan, distribusi bola dari belakang.” Di Lille, Yoro sudah cetak 60 laga senior dengan 2 gol dan clean sheet 40 persen, termasuk duel sengit lawan Mbappe. Pendekatan ini bukan main-main; Madrid siap bayar klausul 50 juta euro plus add-on 12 juta. Tapi Yoro ragu: “Saya tak mau jadi cadangan di skuad penuh bintang. Usia 18, saya butuh main langsung.” Ini tunjukkan kedewasaan ia—tolak tawaran yang bisa bikin ia kaya raya demi pengalaman lapangan. Cerita ini keluar sekarang karena Yoro ingin tunjukkan perjalanannya, terutama setelah performa solid di United yang bikin ia starter tetap.
Keputusan Pilih United: Faktor Hati dan Strategi: Leny Yoro Cerita Pernah Didekati Oleh Real Madrid
Setelah tolak Madrid, Yoro hadapi dilema: tetap di Ligue 1 atau loncat ke Premier League? Manchester United, di bawah Erik ten Hag waktu itu, masuk radar via scout langsung di laga Lille vs Marseille. “Mereka kirim pesan pribadi, bilang saya bisa jadi bek masa depan seperti Vidic,” ujar Yoro. Negosiasi cepat: United setuju bayar 62 juta euro, termasuk klausul jual ulang 20 persen ke Lille. Yang bikin ia pilih United? Visi rebuild skuad muda—ten Hag janjikan duet dengan Maguire dan Varane, plus pelatihan intensif fisik ala Inggris.
Yoro cerita, hati ia condong ke United setelah kunjungan rahasia ke Old Trafford Juli 2024: “Suasana stadion itu beda—fans nyanyi nama pemain sejak warm-up. Saya bayangin main di sana.” Faktor lain: peluang Ballon d’Or muda, karena Premier League beri eksposur global lebih besar daripada La Liga yang didominasi Madrid. Ia tolak tawaran PSG juga, karena tak mau pulang ke Prancis terlalu cepat. Keputusan ini berbayar: debutnya Agustus 2024 lawan Fulham langsung clean sheet, dan Oktober ini ia menang 85 persen duel udara lawan Haaland di derby. Amorim, yang ambil alih November lalu, puji: “Leny bawa ketenangan yang kami butuh.” Cerita ini jadi inspirasi bagi bek muda lain—pilih klub yang kasih kebebasan, bukan sekadar nama besar.
Adaptasi di United dan Prospek Jangka Panjang
Kini, di musim kedua, Yoro lagi adaptasi penuh dengan Amorim yang bawa gaya Portugal: pressing tinggi dan build-up dari belakang. “Awalnya sulit—kecepatan Premier League beda, tapi sekarang saya nyaman,” katanya. Statistik musim ini: 12 laga, 7 clean sheet, rata-rata 2,1 tackle per laga, dan akurasi umpan 92 persen—naik 10 persen dari Lille. Duetnya dengan De Ligt solid, redam serangan balik lawan dengan recovery speed 35 km/jam. Tapi tantangan ada: cedera bahu ringan Oktober lalu bikin ia absen dua minggu, tapi kini fit total.
Prospeknya cerah: kontrak hingga 2029, dan timnas Prancis panggil ia untuk Nations League Desember. Yoro bilang, tolak Madrid bikin ia lebih lapar: “Saya mau buktiin di United, bukan cuma janji.” Amorim rencanakan ia jadi kapten masa depan, dengan target top four musim ini. Di level pribadi, Yoro aktif di komunitas Prancis di Manchester, bantu integrasi rekan seperti Zirkzee. Cerita pendekatan Madrid ini jadi pengingat: di sepak bola, pilihan hati sering bawa jalan tak terduga. Dengan usia 20, Yoro punya waktu panjang—mungkin suatu hari ia balik ke Spanyol, tapi sekarang, Old Trafford rumahnya.
Kesimpulan
Leny Yoro cerita pendekatan Real Madrid bukan nostalgia, tapi bukti ketangguhannya ambil risiko di usia muda. Dari tawaran menggiurkan di Spanyol ke pelukan United yang penuh tantangan, perjalanannya tunjukkan bek modern butuh lebih dari uang—ia butuh kepercayaan dan panggung. Kini, di bawah Amorim, Yoro lagi bangun legacy: clean sheet demi clean sheet, duel demi duel. Bagi United, ia aset masa depan; bagi Prancis, harapan regenerasi. Cerita ini ingatkan: sepak bola penuh pilihan, dan Yoro pilih yang bikin ia tumbuh. November 2025 ini baru awal—dunia tunggu ia cetak sejarah di Old Trafford.