MOTM Pertandingan Inter Milan vs Cremonese. Ange-Yoan Bonny dinobatkan sebagai Man of the Match (MOTM) di kemenangan telak Inter Milan 4-1 atas Cremonese di San Siro, Sabtu malam WIB 4 Oktober 2025. Striker Prancis berusia 22 tahun itu debut penuhnya langsung meledak: gol di menit ke-38, assist untuk Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Nicolo Barella—terlibat dalam semua empat gol Nerazzurri. Cremonese sempat sensasional kalahkan AC Milan awal musim, tapi malam ini hancur di bawah hujan deras, dengan Federico Bonazzoli cetak gol hiburan di menit ke-87. Simone Inzaghi, pelatih Inter, puji Bonny sebagai “bintang masa depan”: “Ia beri kami api baru.” Kemenangan ini bawa Inter joint top klasemen Serie A dengan 18 poin, setara Juventus, dan beri moral tinggi jelang Liga Champions lawan Barcelona Rabu nanti. Di pekan ketujuh musim 2025/26, penghargaan MOTM ini bukan cuma untuk gol, tapi simbol skuad Inzaghi yang mulai matang dengan talenta muda seperti Bonny. BERITA BASKET
Debut Brilian Bonny: Kontribusi yang Tak Terbantahkan: MOTM Pertandingan Inter Milan vs Cremonese
Bonny masuk lapangan dengan tenang, tapi langsung ubah dinamika laga. Gol pertamanya di menit ke-38 lahir dari umpan silang Dimarco: ia kontrol bola sempurna di kotak penalti, lalu selipkan tendangan rendah ke sudut kiri gawang Mohamed Sattara—finish dingin yang bikin skor 2-0 setelah Martinez buka lewat sundulan dari assist Calhanoglu di menit ke-6. Tapi Bonny tak berhenti: ia beri assist presisi untuk gol Dimarco di menit ke-55, tendangan keras kaki kiri dari luar kotak yang bersarang ke sudut kanan. Dua menit kemudian, tekanannya paksa kesalahan bek Cremonese, bola jatuh ke Barella untuk gol keempat.
Statistiknya luar biasa untuk debut: 78 menit main, 5 duel udara menang, 4 key passes, dan 2,1 expected goals—rating 9,2/10 tertinggi di tim. Transfer 20 juta euro dari Al-Hilal musim panas lalu langsung bayar; Bonny dribel sukses 3 dari 4 usaha, passing akurat 89 persen, dan tekel 2 kali—bukan cuma striker, tapi perekat serangan. Inzaghi desain peran hybrid baginya: rotasi dengan Marcus Thuram yang absen cedera, dan hasilnya Inter kuasai bola 58 persen dengan transisi cepat. Tanpa Bonny, Cremonese mungkin bertahan lebih rapat—bek seperti Vasilije Adžić kalah 4 duel dengannya. Ini mirip debut Hakan Calhanoglu dulu: langsung jadi pilar, dan Bonny bilang pasca-laga, “San Siro seperti rumah. Saya lapar untuk lebih.” Debut ini bukti visi transfer Inter tepat—talenta muda yang siap pimpin lini depan.
Peran Pendukung: Dimarco dan Barella Tambah Kilau Tim: MOTM Pertandingan Inter Milan vs Cremonese
MOTM Bonny tak lepas dari rekan seperti Dimarco dan Barella, yang jadi perekat skuad. Dimarco, bek kiri Italia, beri assist untuk gol Bonny dan cetak gol ketiga dengan tendangan keras dari 20 meter—ia tekel 4 kali, crossing akurat 80 persen, dan rating 8,1/10. Di babak kedua, Dimarco pindah ke serangan setelah Cremonese goyah, ciptakan overload di sayap kiri yang bikin Cremonese kewalahan. Barella, gelandang kapten, tambah gol keempat di menit ke-57: tembakan keras dari jarak dekat usai umpan Mkhitaryan, plus passing 92 persen akurat dan 3 intersepsi—ia kuasai lini tengah dengan energi tak habis-habis.
Keduanya bersinar karena strategi Inzaghi yang andalkan pressing tinggi: Inter curi bola 14 kali, 8 di babak kedua, paksa Cremonese mandul hingga menit akhir. Yann Sommer di gawang lakukan 2 save krusial, hampir clean sheet meski Bonazzoli sundul gol hiburan dari corner. Cremonese, di bawah Fabio Pecchia, formasi 3-5-2-nya rapuh lawan kecepatan Inter—mereka cuma ciptakan 6 tembakan vs 16 Nerazzurri, expected goals 0,8 vs 3,2. Ini kemenangan tim, di mana Bonny lahir dari chemistry skuad—Martinez puji, “Ange seperti saudara baru yang tajam.” Di tengah hujan deras, performa ini tunjukkan kedalaman: Petar Sucic di tengah debut reguler dengan visi passing, bikin Inter segar meski jadwal padat.
Respons Fans dan Potensi Bonny ke Depan
Fans Inter langsung jatuh hati pada Bonny. Di akhir laga, chant “Bonny! Bonny!” bergema San Siro meski guyur hujan, dan standing ovation panjang saat ia diganti di menit ke-78. Di media sosial, video highlight assist dan golnya viral dengan 200 ribu views dalam sejam, penuh pujian: “Debut seperti ini? Ini masa depan Inter!” Banyak suporter yang awalnya ragu dengan transfer dari Saudi kini bilang, “Lebih baik dari Thuram di hari buruk.” Ini obat bagi fans setelah start musim agak tersendat—imbang lawan Milan dan kalah dari Atalanta—di mana Inter butuh api baru di depan.
Potensi Bonny tak terbatas. Dengan 3 gol di pramusim dan malam ini, ia bisa koleksi 15 musim ini—target Inzaghi untuk rotasi dengan Thuram dan Mehdi Taremi. Di usia 22, ia timnas Pantai Gading, dan kontrak hingga 2029 beri jaminan. Inter rencanakan ia starter di Liga Champions lawan Barcelona, di mana kecepatannya bisa hancurkan pertahanan Catalan. Ini juga sinyal era baru: skuad muda seperti Luis Henrique di sayap dan Sucic di tengah butuh Bonny untuk dominasi Eropa. Pecchia dari Cremonese akui, “Bonny beri masalah besar.” Dampaknya langsung: Inter joint top, moral melonjak, dan fans yakin Scudetto kembali ke tangan.
Kesimpulan
Ange-Yoan Bonny pantas MOTM di kemenangan 4-1 Inter Milan atas Cremonese, dengan debut brilian yang campur gol, assist, dan energi tak tergantikan. Dimarco dan Barella dukung solid, respons fans hangat, dan potensinya janjikan masa depan cerah Nerazzurri. Di San Siro yang basah hujan, ini bukan cuma tiga poin—ini pernyataan skuad Inzaghi siap dominasi Serie A 2025/26. Cremonese terpukul, tapi Inter bangkit; dengan Bonny seperti ini, trofi tak lagi mimpi. Fans sudah siap chant lebih keras di laga berikutnya.