Real Madrid Telah Siapkan Banyak Skenario Baru. Real Madrid sedang dalam mode darurat setelah dua kekalahan beruntun yang bikin skuad dan manajemen gelisah. Kekalahan 0-2 dari Celta Vigo di La Liga pada 7 Desember 2025, diikuti 1-2 lawan Manchester City di Liga Champions tiga hari kemudian, jadi titik terendah musim ini. Di tengah tekanan itu, klub sudah siapkan banyak skenario baru untuk selamatkan musim 2025/26—dari rotasi skuad darurat, rekrutmen bek baru, hingga rencana transfer Januari yang ambisius. Pelatih Xabi Alonso, yang baru ambil alih musim panas lalu, kini tuntut adaptasi cepat, sementara presiden Florentino Perez disebut gelar rapat darurat untuk evaluasi. Skenario ini tak cuma soal taktik lapangan, tapi juga restrukturisasi lini belakang yang bocor dan tambah kedalaman muda. Suporter Bernabeu mulai gelisah, tapi Madrid historisnya selalu bangkit dari keterpurukan seperti ini. BERITA BOLA
Skenario Taktik untuk Laga Mendatang: Real Madrid Telah Siapkan Banyak Skenario Baru
Alonso sudah susun berbagai formasi alternatif untuk hadapi jadwal padat Desember ini. Pasca kekalahan City, di mana lini belakang kebobolan dari bola mati dan penalti, ia rencanakan switch ke 3-5-2 untuk laga Copa del Rey akhir pekan lawan tim kecil. Skenario utama: Eduardo Camavinga naik ke bek tengah darurat, duet dengan Antonio Rudiger, sementara Aurelien Tchouameni jadi anchor tunggal di tengah. Jika Kylian Mbappe fit dari cedera jari—yang bikin ia absen latihan Selasa—ia duet Rodrygo di depan, dengan Jude Bellingham bebas maju mundur. Alternatif lain: Arda Guler starter di kanan jika Vinicius Junior butuh istirahat, untuk tambah kreativitas. Alonso bilang di konferensi pers: “Kami punya rencana A sampai Z, karena satu kesalahan bisa hancurkan segalanya.” Ini respons atas dominasi penguasaan bola City (58 persen) yang tak berbuah gol Madrid, meski tembakan 18-14 unggul.
Rencana Perbaikan Lini Belakang: Real Madrid Telah Siapkan Banyak Skenario Baru
Lini pertahanan jadi prioritas utama skenario baru Madrid. Cedera menumpuk—Eder Militao absen sejak Oktober, David Alaba ragu karena masalah lutut—bikin klub lirik bek baru. Skenario Januari: incar Nico Schlotterbeck dari Borussia Dortmund dengan tawaran 50 juta euro, atau Soumaila Zongo dari klub Prancis sebagai opsi murah 20 juta. Rudiger dan Alaba, kontrak habis 2026, jadi kartu liar: klub siap lepas gratis ke Saudi jika tawaran datang, untuk hemat gaji dan rekrut pengganti. Perez sudah instruksikan scouting tim pantau bek muda seperti Dean Huijsen, yang gabung musim panas lalu tapi belum starter. Di laga City, pelanggaran Rudiger yang picu penalti Haaland jadi pelajaran: skenario latihan intensif marking bola mati mulai Rabu ini. Thibaut Courtois tetap andalan, tapi rotasi kiper cadangan seperti Fran Gonzalez jadi opsi jika tekanan naik.
Strategi Transfer Januari yang Fleksibel
Dengan window transfer Januari dekat, Madrid siapkan skenario ambisius tapi realistis. Prioritas: gelandang defensif seperti Joao Neves dari Paris Saint-Germain dengan 150 juta euro, atau Kobbie Mainoo dari Manchester United jika ia frustrasi minim main—tawaran 80 juta siap. Skenario B: Vitinha PSG sebagai alternatif murah 100 juta, untuk ganti Luka Modric yang pergi musim panas. Di depan, Mbappe tetap inti meski cedera, tapi klub rencanakan tambah winger muda seperti Manex Rezola dari UD Logrones hanya 150 ribu euro, untuk Castilla tapi potensi promosi cepat. Perez tolak jual bintang seperti Bellingham atau Vinicius, tapi siap tukar Rudiger dengan bek pengalaman dari Bundesliga. Ini strategi hemat: jual pemain kontrak habis seperti Lucas Vazquez, beli talenta muda. Klub juga pantau 16 tahun impresif U-17 World Cup, meski bersaing dengan United.
Dampak Cedera dan Tekanan Internal
Cedera jadi katalis skenario baru ini. Mbappe patah jari lawan Celta, tambah absen Alaba dan Militao, bikin skuad tipis—hingga delapan pemain kunci ragu. Alonso rencanakan rotasi ketat: istirahat Fede Valverde untuk laga domestik, promosi Endrick lebih awal. Tekanan dari Perez naik: rapat internal tuntut hasil cepat, dengan Alonso janji “right the ship” seperti Zidane dulu. Suporter mulai bisik soal caretaker jika kekalahan lanjut, tapi skuad kompak bela pelatih. Skenario terburuk: degradasi playoff Champions jika kalah laga terakhir grup, tapi menang Copa bisa redam api. Di La Liga, tertinggal empat poin dari Barca, skenario comeback mirip 2012 jadi target.
Kesimpulan
Real Madrid siapkan banyak skenario baru jadi sinyal kuat mereka tak mau tenggelam musim ini. Dari taktik 3-5-2 hingga transfer Neves atau Schlotterbeck, plus rotasi cedera, klub tunjukkan adaptasi ala Perez. Dua kekalahan beruntun sakit, tapi sejarah Madrid penuh comeback—Alonso punya alat untuk balikkan. Suporter Bernabeu sabar, karena skenario ini bisa bawa gelar lagi. Musim panjang, tapi dengan rencana matang, Los Blancos siap terbang tinggi.